Istilah buaya darat di Indonesia
pasti sudah tidak asing lagi ditelinga kita semua, Istilah “Buaya darat” adalah
istilah yang dipakai untuk menggambarkan seorang lelaki yang menduakan,
mentigakan bahkan mengempatkan pasangannya. Tapi kenapa sih harus buaya?
Kenapa bukan binatang lain!!
Untuk menjawab pertanyaan itu mari kita coba
pelajari sifat-sifat dari binatang reptil yang satu ini seperti yang dikutip dari beberapa sumber (Wikipedia, dan Willy Lyram) berikut ini, sebagai bukti bahwa istilah yang selama ini beredar ternyata salah. Cekidot!!
Fakta dari buaya jantan
Buaya
adalah reptil bertubuh besar yang hidup di air. Secara ilmiah, buaya meliputi
seluruh spesies anggota suku Crocodylidae. Buaya umumnya menghuni habitat
perairan tawar seperti sungai, danau, rawa dan lahan basah lainnya, namun ada
pula yang hidup di air payau seperti buaya muara. Buaya merupakan hewan purba,
yang hanya sedikit berubah karena evolusi semenjak zaman dinosaurus.
Hewan
ganas ini biasa diakui oleh beberapa orang sebagai tanda seorang yang hidung
belang dan senang memainkan perasaan lawan jenisnya. Tapi ternyata tidak seperti
keganasannya, mamalia satu ini memeiliki kesetian yang sangat dalam kepada
pasangannya. Buaya itu salah satu hewan yang paling setia nomor 2 setelah
burung merpati.
Seekor buaya jantan faktanya merupakan hewan yang paling setia
terhadap pasangannya. Seekor buaya jantan hanya
memiliki satu pasangan saja. Buaya jantan hanya akan kawin dengan betina yang
sama seumur hidupnya. Bahkan jika sang betina mati terlebih dahulu atau terbunuh oleh
betina lainnya, buaya jantan akan tetap
menjaga janji setia sang pasangan dengan cara tidak akan mengawiini betina lain
seumur hidupnya.
Fakta dari roti buaya
Pada masyarakat Betawi, seorang
mempelai pria di dalam acara perkawinan diwajibkan menyediakan roti buaya
sebagai simbolisasi kesetiaan sang mempelai pria terhadap mempelai wanita,
sebagai janji sehidup semati. Karena sesuai dengan sifat buaya jantan yang akan
setia pada pasangan seumur hidupnya.
Kalo buaya adalah hewan yang
setia kenapa dong predikat “buaya darat” dipakai untuk lelaki yang suka
menduakan pasangannya?
Sejarah istilah “buaya darat”
Sejarahnya berawal dari desa
Soronganyit: ”Pada tahun 1971, di sebuah daerah yang bernama Soronganyit
yang terletak di sekitar Jember tersebutlah terdapat sebuah tambak buaya, dan
buaya buaya tersebut sudah mempunyai jadwal aktivitas yang rutin, kapan harus di
darat dan kapan harus di air.
Nah, pada suatu hari pemilik tambak kehilangan satu ekor buaya jantan. Tentu saja satu desa gempar dan semua penduduk akhirnya ketakutan, mungkin karena takut dimangsa oleh buaya tersebut banyak penduduk yang melakukan hal yang aneh-aneh. Ada yang mengurung diri di rumah, ada yang ke dukun dll.
Nah, pada suatu hari pemilik tambak kehilangan satu ekor buaya jantan. Tentu saja satu desa gempar dan semua penduduk akhirnya ketakutan, mungkin karena takut dimangsa oleh buaya tersebut banyak penduduk yang melakukan hal yang aneh-aneh. Ada yang mengurung diri di rumah, ada yang ke dukun dll.
Pada bulan ketiga setelah
kegemparan terjadi, akhirnya buaya tersebut ditemukan di salah satu desa
tetangga, yang lingkungannya cukup tandus kering kekurangan air. Tetapi anehnya
buaya tersebut bisa bertahan hidup tanpa air selama tiga bulan, hanya dengan
cara mandi kucing dengan buaya betina yang entah datang darimana, yang tentu
saja bukan pasangannya yang sah. Lebih parahnya lagi, betina yang baru ini
ternyata seumuran dengan anaknya sendiri, "Dasar buaya" ucap yang menemukan dengan spontan.
Maka sejak itu melalui
word of mouth, dimulai dari Desa Soronganyit, jika sekiranya ada lelaki yang
punya affair dengan perempuan yang bukan pasangannya, maka dia disebut “lelaki
buaya darat”.
Setelah mengetahui sifat dari
buaya jantan yang kemudian dijadikan simbol orang betawi untuk melambangkan
kesetian, jelas istilah buaya darat tidaklah cocok di gunakan untuk pria yang
senang menduakan pasangannya. Jadi Mulai sekarang seharusnya “buaya darat”
digunakan untuk melambangkan seorang pria yang sangat setia kepada pasangannya.
Setuju?
Jika “Buaya darat” tidak cocok
untuk menyimbolkan seorang pria yang suka selingkuh, menurut anda kira-kira
binatang apa dong yang cocok?