Setelah Ujian Nasional, ku bingung mau ngapain. Kuliah jadi hal yang mustahil untukku saat itu. Ya, ku berpikir ku tak berguna, karena keberuntungan belum jadi milikku untuk kuliah. Jalur undangan gagal gara2 hal intern, dan beasiswa dari perkebunan PT. SMART, Tbk belum juga jadi rezeki ku. Padahal udah tiga tahun menatikan beasiswa Ini. Nasib!!!
Dari situ memutar otak, ku tak mungkin merengek minta kuliah pada Ibu dan Ayah yang mana kondisi keuangan mereka sedang tidak memungkinkan untuk ku minta jatah kuliah. Kerja kuli gak mungkin bisa ku lakukan dgn kondisi seperti ini, alias tak terbiasa. Konsul sama ortu jawabannya ada pada diriku sendiri, alias tinggal kemauan ku untuk berusaha dan berpikir tentang potensi yang ada pada kebun keluarga.
Sontak dalam diri berkata belum sanggup untuk hal itu, ilmu masih cetek, keahlian masih nihil untuk bidang Hortikultura, pengalaman bisnis tiada, mau ada dari mana waktu pelajaran agribisnis saja gak akur sama Ibu Guru-nya, pelajaran kewirausahaan pake politik dan kurang berusaha. Nyesel gwe. Ahhhhhhh....DILEMA!!!!!!
Sempat miris pada